Dari pembicaraan dengan salah seorang pelaku budidaya sidat, saya mendapatkan informasi bahwa jika kita menggunakan fingerling atau elver dari tangkapan alam maka resiko gagal dalam pembesaran sidat cukup besar. Walaupun ukuran benih seragam, tetapi kita tidak tahu apakah umurnya seragam atau tidak. Bisa jadi ada sebagian yang sudah jauh umurnya tetapi beratnya sama dengan yang lebih muda.
Salah satu kriteria yang diungkapkan dalam memilih benih sidat adalah ukuran ekor tidak boleh lebih besar/panjang dari bagian badannya. Karena jika ekornya panjang sidat tidak akan menjadi besar alias "kuntet" atau sidat tersebut akan terus memanjang tidak membesar. Mohon dikoreksi juga kurang benar.
Untuk mengurangi resiko kegagalan maka lebih baik jika benih diambil dari pembudidayaan glass eel atau kita melakukannya dari glass eel. Dengan catatan bahwa pembudidaya glass eel harus jujur untuk memisahkan benih yang dari awal beratnya tidak berkembang dengan benih yang tumbuh berkembang. Pembudidaya glass eel boleh mengklasifikasi benih elver ataupun fingerling yang seseuai dengan kwalitasnya yaitu Super untuk kwalitas yang baik KW 1 untuk yang sedang dan KW2 untuk yang kwalitas kurang baik. Ini hanya sekedar usul saja agar nantinya disepakati oleh semua pembudidaya baik Glass Eel, Elver maupun Pembesaran.
Jika rekan-rekan sidat mengetahui kriteria lain dalam memilih benih yang baik, terutama untuk benih hasil tangkapan alam, mohon sharingnya. Karena untuk saat ini belum banyak yang menghasilkan benih fingerling dari glass eel.(Adhi Budi)
Sumber: http://sidatmasapi.blogspot.com/2012/03/cara-mengetahui-benih-sidat-yang-baik.html
www.jendelahewan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar