Jumat, 17 Juni 2011

Beranda » JAGUNG DAN PERANNYA SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN TERNAK UNGGAS (Bag.2)

JAGUNG DAN PERANNYA SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN TERNAK UNGGAS (Bag.2)

BAHAN BAKU BY PRODUCT DARI JAGUNG

      Jagung tidak lagi hanya sebagai pakan (feed) atau bahan pangan (food), tetapi sudah menjadi penghasil etanol yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar (biofuel), alternatif substitusi BBM konvensional. Di berbagai kawasan, jagung dimanfaatkan sebagai penghasil etanol, yang dapat digunakan sebagai biofuel pengganti BBM. Kini biofuel semakin populer saja.

     Di Amerika Serikat misalnya, 18,3 % produksi jagung di sana, dari jumlah 27.054 bushel (1 bushel kurang lebih setara dengan 25,4 kg) digunakan sebagai penghasil etanol.
Dari pembuatan etanol dari jagung itu dihasilkan by product (hasil sampingan) yang dikenal sebagai Corn Distillers Dried Grains with Solubles (CDDGS atau DDGS).  Selain itu dari proses pembuatan jagung untuk corn starch dan corn syrup juga didapatkan byproduct berupa CGM (Corn Gluten Meal) dan CGF (Corn Gluten Feed).

     By product jagung ini sangat bermanfaat sebagai bahan baku pakan ternak karena kandungan energi, protein, asam-amino, xantophyll, vitamin dan mineral.  Akan tetapi sebagai byproduct dari suatu proses industri, dalam penggunaannya di dalam formulasi pakan ternak tidak boleh berlebihan (tidak seperti jagung), sehingga performance ternak tetap optimal.  Misal penggunaan DDGS dalam :

- Ruminansia (20 – 30 %)

- Poultry (10 – 15 %)

- Swine (5 – 25 %)

- Aquaculture (max 10 %)

DDGS ( Distillers Dried Grains with Solubles)

Merupakan by product proses Dry Milling Ethanol setelah dipisahkan dari etanol dan CO2 melalui proses Distilasi dari Fermentasi yeast, dimana Jagung (Corn) atau jenis grain lain ( Oat, Barley, Wheat, Sorghum) menjadi bahan dasarnya.

Kandungan ME : 2800 kkal, Protein : 26 % , Xanthopyhl : 35 ppm

Faktor penghambat : Lysine deficiency
ddgs
CGM (Corn Gluten Meal)

CGM adalah hasil sampingan dari wet milling process dalam pembuatan corn starch dan corn syrup.

Kandungan xanthopyll juga cukup tinggi (200 ppm) sehingga biasanya digunakan juga untuk membantu proses pigmentasi pada ayam.

Kandungan ME : 3500 kkal, Protein : 60 %

Faktor penghambat : Lysine deficiency
 CGM
CGF (Corn Gluten Feed)

CGF juga merupakan hasil sampingan dari wet milling process dalam pembuatan corn starch dan corn syrup.

Kandungan proteinnya agak rendah (sekitar 20 %) dan serat kasarnya cukup tinggi sehingga umumnya digunakan untuk pakan sapi.

Kandungan ME : 1800 kkal, Protein : 20 % , Xanthopyhl : 20 ppm

Faktor penghambat : Kandungan serat kasar (8 – 9%) 

CGF
Note :
Artikel ini disusun sebagai pembelajaran bersama tentang Bahan Baku Jagung dalam perannya sebagai bahan baku pakan ternak unggas yang sangat penting, baik sebagai bahan utama (jagung) maupun sebagai by product (hasil sampingan) dari proses industri ethanol dan corn starch/corn syrup dan faktor-faktor yang harus diperhatikan sehingga penggunaan bahan baku tersebut dalam formulasi pakan ternak bisa menghasilkan performance ternak yang optimal.

Oleh : Tita Mahargya Rosandari, SPt. MM – Disnak Jatim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.