Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau demam tiga hari adalah penyakit viral pada sapi dan kerbau yang sering terjadi pada saat musim pancaroba didaerah tropis, penyakit yang disebakan oleh ephemerovirus dari family Rhabdoviridae ini ditularkan kepada ternak sapi melalui vector perantara bitten mites ordo diptera yaitu Culicoides osystoma dan Culicoides nipponensis betina, yang mempunyai kemampuan untuk menyebarkan penyakit sampai dengan radius 2000 km. Penyakit yang dikenal dikalangan peternak sebagai “Flu sapi “ ini
sebenarnya tidak memberikan dampak ekonomis yang berarti, dan ternak yang sakit akan segera sembuh apabila tidak disertai dengan infeksi sekunder ataupun kehadiran penyakit lainnya.
Virus dengan asam nukleat genom negative single stranded RNA yang merupakan penyebab Bovine Ephemeral Fever (BEF), mempunai masa inkubasi antara 7 sampai dengan 10 hari. Adapun hewan yang terserang virus ini akan menunjukkan gejala adanya demam tinggi (41 C) selama tiga hari, odema pada persendian yang disertai dengan kekakuan otot sehingga menyebabkan paralisa, hewan akan tampak lemah karena turunnya nafsu makan yang disebabkan karena rasa sakit berlebih pada tulang dan otot, serta keluarnya cairan lendir dari hidung dan mulut.
Pada sapi perah penyakit ini akan menyebabkan penurunan produksi dan kuwalitas air susu, dimana air susu biasanya akan lebih encer dan bercampur dengan darah.Ternak akan sembuh dalam waktu 5 sampai dengan 7 hari sejak munculnya gejala klinis.
Tindakan pengobatan yang dilakukan hanyalah berupa terapi symtomatik sedangkan tindakan vaksinasi tidak ada.
encegahan terhadap penyakit ini dapat dilaksanakan dengan menjaga kebersihan kandangan secara berkala dan melakukan penyemprotan insektisida serta menghindari adanya genangan air terbuka disekitar kandang, untuk mencegah berkembangbiaknya larva Culicoides.
Diagnosa banding penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF) adalah Malignant Catarrhal Fever (MCF) atau yang lebih dikenal dengan penyakit ingusan yang disebabkan oleh herpes virus dan Septicaemia Epizooticae (SE) atau penyakit ngorok yang disebabkan oleh Monera golongan bakteri Pasteurella multocida serotype 6B dan 6E karena ketiganya menunjukkan gejala awal yang sama yaitu demam tinggi yang disertai dengan paralisa, hanya saja pada penyakit MCF demam akan diikuti dengan peradangan pada mulut dan erosi pada lidah, kornea mata akan tampak keruh, diare berdarah dan biasanya dapat menyebabkan kematian pada 4 sampai dengan 13 hari setelah gejala klinis tampak, sedangkan pada penyakit SE gejala spesifiknya adalah terdengarnya bunyi ngorok pada ternak penderita, diare berdarah, odema dan busung di kepala, dada, kaki dan pangkal ekor, serta kematian dapat terjadi pada 1 s/d 2 hari setelah munculnya gejala klinis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar