Tetelo (Newcastle Disease/ND)
Disebabkan oleh virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah.
Gejalanya yang timbul:
- ayam sering megap-megap
- nafsu makan turun, diare
- senang berkumpul pada tempat yang hangat.
- Setelah 1 – 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati.
Cara menanggulanginya:
Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.
Disebabkan oleh virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah.
Gejalanya yang timbul:
- ayam sering megap-megap
- nafsu makan turun, diare
- senang berkumpul pada tempat yang hangat.
- Setelah 1 – 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati.
Cara menanggulanginya:
Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.
Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala yang timbul:
- hilangnya nafsu makan
- ayam suka bergerak tidak teratur
- peradangan disekitar dubur
- diare dan tubuh bergetar-getar
- Sering menyerang pada umur 36 minggu
Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar.
Cara menanggulanginya:
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala yang timbul:
- hilangnya nafsu makan
- ayam suka bergerak tidak teratur
- peradangan disekitar dubur
- diare dan tubuh bergetar-getar
- Sering menyerang pada umur 36 minggu
Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar.
Cara menanggulanginya:
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum.
Gejala yang timbul:
- ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas
- Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah
- sayap terkulai, mengantuk
- diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan
Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat.
Cara menanggulanginya:
Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum.
Gejala yang timbul:
- ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas
- Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah
- sayap terkulai, mengantuk
- diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan
Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat.
Cara menanggulanginya:
Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
Berak Kapur (Pullorum)
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Nah, bagaimana cara dan langkah saat sanitasi kandang. Kegiatan ini berguna agar kuman dan penyakit hama aym pedaging mati. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
- pencucian kandang dengan air hingga bersih
- pengapuran di dinding dan lantai kandang
- Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, ini bertujuan untuk membunuh bibit penyakit.
- dibiarkan minimal selama 10 hari agar kuman dan bakteri agar mati dan tidak berkembang
- pencucian kandang dengan air hingga bersih
- pengapuran di dinding dan lantai kandang
- Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, ini bertujuan untuk membunuh bibit penyakit.
- dibiarkan minimal selama 10 hari agar kuman dan bakteri agar mati dan tidak berkembang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar