Kedua tikus ini berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan jeruji besi itu dengan gigi-gigi mereka yang tajam tetapi gigi mereka mulai rusak karena jeruji besi itu terlalu keras bagi gigi mereka yang kecil.
Kedua ekor tikus ini kecapaian, dan butuh istirahat. Tikus pertama berkata dalam hatinya: "Aku tidak akan menyerah, setelah ini aku akan menghancurkan jeruji besi itu dengan sekuat tenagaku. Pantang menyerah adalah pangkal dari keberhasilan !"
Tikus kedua termenung dan berpikir : " Aku akan kehilangan semua gigiku jika aku nekat menggigiti jeruji itu. Ada baiknya kalau aku mengambil jalan lain saja untuk mendapatkan roti keju itu."
Setelah beristirahat sejenak, tikus pertama mulai menggigiti lagi jeruji besi itu dengan sekuat tenaga sedangkan tikus kedua mundur diri dari usahanya. Melihat tikus kedua mundur diri tikus pertama mulai mengejek saudaranya itu katanya : "Kamu itu sifatnya mudah menyerah dan tidak ulet bekerja, mana mungkin kamu bias berhasil dalam kehidupanmu?" Tikus kedua tidak mempedulikan ejekan saudaranya, dia mundur mencari jalan lain ke tempat roti keju itu.
Akhirnya tikus kedua berhasil memperoleh jalan ke tempat roti keju itu sedangkan tikus pertama kelelahan dan hancur giginya karena menggigiti jeruji besi itu.
Teman-teman cerita ini merupakan cerita yang agak kontradiktif tetapi yang ingin disampaikan dari cerita ini adalah hendaklah kita memakai kejelian dan kecerdasan kita untuk memecahkan masalah kita dan bukan hanya mengandalkan keuletan dan kerajinan kita untuk bekerja. Pantang menyerah cukup baik, tetapi jika tanpa kecerdasan semuanya sia-sia, maka pakailah kecerdasan kita.source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : tersedunia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar