Ketamakan adalah hasrat untuk mendapatkan apa yang kita mau. Sebuah contoh dari ketamakan adalah dorongan untuk menaklukkan. Orang yang menderita keinginan ini ingin meningkatkan apa yang mereka miliki dan memperluas pengaruhnya. Sebagian berusaha menjadi terkenal sementara sebagian lainnya memakai kekuasaan untuk menaklukkan secara langsung mereka-mereka yang menentangnya. Pertarungan kekuasaan yang disebabkan oleh hasrat ini bisa terjadi di antara negara ataupun di dalam keluarga. Seorang istri bisa berusaha menaklukkan suaminya atau sebaliknya. Hasrat untuk menguasai orang lain semacam ini, sesungguhnya, hanyalah berpusat-diri (self-centered).
Bilamana ketamakan menyebabkan kita menderita, kita harus berefleksi, melihat ke dalam diri sendiri: “Aku tamak. Hasratku menggebu. Inilah sumber penderitaanku”. Maka kekesalan tamak tersebut akan menyusut.
2. Kemarahan
Bila kita menderita karena kemarahan, kita bisa berefleksi: “Mengapa aku sedemikian marah? Kesusahanku terkait langsung dengan kemarahanku”. Dengan cara ini kemarahan dan kesusahan tersebut akan mulai surut. Lihatlah ke-dalam, bukan ke-luar. Bukan “problem”-nya, tetapi pikiran anda sendirilah yang harus anda periksa.
3. Ketidak-tahuan
Bila telah berbuat sesuatu yang bodoh, akan sangat membantu meringankan penderitaan dan kekesalan kita, kalau kita mengakui kesalahan kita. Kebodohan mencakup ketidak-pahaman serta tak menerima akan ketidak-permanenan (fana). Atau dengan kata lain, menyangka bahwa kita bisa bergantung pada benda-benda.
4. Arogansi
Arogansi timbul karena menganggap bahwa pencapaian kita seluruhnya merupakan hasil dari kemampuan serta kehebatan kita sendiri, dan bukan dari sebab dan kondisi. Sikap ini jelas berpusat pada ‘diri’ yang kuat. Arogansi dapat menjadikan kita tak berperasaan dan tidak menghargai orang lain. Seseorang yang arogan bisa percaya bahwa ia mempunyai hak untuk menyakiti orang lain atau menyingkirkan mereka dengan sesuka hati.
Keputus-asaan yang disebabkan oleh kegagalan untuk mencapai sasaran-sasaran yang diingini adalah kebalikan dari arogansi. Seseorang yang mengalami gangguan ini akan kehilangan semua kepercayaan pada dirinya sendiri dan juga kerap kali akan menyalahkan orang lain.
5. Keragu-raguan
Keragu-raguan adalah juga suatu tipe kekesalan dan penyebab penderitaan. Keragu-raguan menghalangi kita membuat keputusan. Keragu-raguan membuat diri mustahil untuk mempercayai orang lain dan mempercayai diri sendiri. Ini sungguh merupakan penderitaan!
Keragu-raguan dapat mempunyai pengaruh yang mengerikan pada hidup kita. Jikalau anda tahu bahwa anda menderita karena keragu-raguan, anda harus berpikir sebagai berikut: “Aku ingin melaksanakan tugas ini, jadi lebih baik aku percaya bahwa aku punya kemampuan dan bahwa inilah hal benar yang harus dikerjakan”. Kalau anda bisa percaya hal ini, anda akan mampu mencurahkan diri pada apa yang ingin anda kerjakan.
Adakah di antara kalian yang tidak punya kesangsian? Saya belum pernah berjumpa seseorang yang sama sekali tidak punya.
Sumber:
Chan: Gerbang Tanpa Gerbang
Sebuah Panduan Praktek Ch’an (Chinese Zen)
oleh Chan Master Sheng Yen.source : kisahmotivasihidup.blogspot.com
repost by : tersedunia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar