Dia adalah seorang imam ahli hadits, juga seorang yang zuhud, namanya adalah Ibnu Atha` Abu Muhammad Ats-Tsa’labi Al Harawi Al Fuqqa’i.85
Dia adalah murid dari Syaikh Al Islam Abu Ismail Al Anshori.
Dia dilahirkan di Malin pada tahun 444 H.
As-Sam’ani berkata, “Dia adalah murid yang taat kepada Syaikh Al Ismail dan setia melayaninya. Dia mempunyai banyak cerita tentang kepergian gurunya ke Balkan untuk diuji. Sering terjadi diskusi dan dialog antara dia dan menteri Nizham Al Mulk. Dan menteri memberinya banyak kesempatan.”
As-Sam’ani berkata, “Aku mendengar bahwa sebatang kayu dipersiapkan untuk menyalip Atha`. Kemudian Allah menolongnya karena niatnya yang baik. Ketika dia dibebaskan, dia kembali berbuat zhalim. Dia keluar berjalan kaki bersama An-Nizham ke Romawi. Dia menyeberang sungai dengan kuda dan berkata, “Guruku sedang dalam masa pengujian. Aku tidak dapat beristirahat. Putra guruku Muhammad menceritakan kepadaku tentangnya.” Atha’ berkata, “Aku ikut serta dalam konvoi An-Nizham. Salah satu sandalku terjatuh dan aku tak menoleh sama sekali. Aku pun membuang sandalku yang lain.” An-Nizham menghentikan kudanya dan berkata, “Di mana kedua sandalmu?” Aku menjawab, “Salah satunya hilang dan aku khawatir Engkau meninggalkanku jika aku berhenti.” Dia berkata, “Mengapa kamu membuangnya?” Aku berkata, “Karena guruku mengajarkan bahwasanya Nabi SAW melarang seseorang berjalan dengan satu sandal. Aku tidak ingin melanggar sunnah.” Aku membuat An-Nizham terheran-heran. An-Nizham berkata, “Insya Allah aku akan menulis agar gurumu kembali ke Harah.” Dia berkata kepadaku, “Naiklah ke atas hewan tunggangan!” Aku menolaknya. Dia menawarkanku sejumlah harta dan aku juga menolaknya.
As-Sam’ani berkata, “Aku mendengar Abdul Khaliq bin Ziyad berkata, ‘Beberapa Amir memerintahkan untuk menghukum Atha` Al Fuqqa’i dalam malapetaka yang terjadi pada Asy-Syahid Abdul Hadi bin Syaikh Al Islam dengan seratus pukulan. Wajahnya dilukai dan Atha` dipukul hingga enam puluh pukulan. Mereka ragu apakah dia telah dipukul sebanyak lima puluh atau enam puluh kali? Atha` berkata, “Ambillah bilangan yang paling sedikit!” dia dipenjara dengan para wanita. Di situ ada seorang tahanan. Atha` berdiri dengan tertatih akibat pukulan. Dia menyuruh tahanan itu duduk di antara dia dan para wanita. Atha` berkata, “Rasulullah SAW melarang berkhalwat dengan wanita lain (al ajnabiyyah).”
Atha meninggal kira-kira tahun 335 H.
----------------------
siyar alam an-nubala
pustakaazzam.com
source : cara-global.blogspot.com
repost by : tersedunia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar