Dia adalah seorang syaikh, imam, hafizh yang tsiqah ahli hadits Ashfahan, Abu Sa’ad Ahmad bin Muhammad bin Ahmad Al Baghdadi Al Ashfahani.
Dia lahir di Asfahan pada tahun 463 H.
As-Sam’ani berkata, “Dia seorang yang tsiqah, hafizh, bagus agamanya, baik prilakunya, lurus akidahnya –mengikuti madzhab Salaf Ash-shalih- dan tidak berpura-pura. Dia pergi ke pasar dengan memakai peci. Dia ramah. Aku belajar dengannya di Makkah dan Madinah. Pada suatu saat dia berkata kepadaku, “Berhenti sebentar!” Kemudian dia meminta maaf. Aku berkata, “Wahai tuanku, sebuah kehormatan dihentikan oleh seorang ahli hadits.” Dia berkata, “Kamu punya sanad atas kata-katamu?” Aku berkata, “Tidak.” Dia berkata, “Kamulah sanadnya.”
Abdullah bin Marzuq Al Hafizh berkata, “Abu Sa’ad bin Al Baghdadi adalah nyala api.”
As-Sam’ani berkata, “Aku mendengar Muammar bin Al Fakhir berkata, ‘Abu Sa’ad hafal kitab Shahih Muslim. Dia berbicara tentang hadits dengan baik’.”
Ibnu An-Najjar berkata, “Dia adalah imam dalam zuhud dan hadits. Dia adalah pemberi nasihat. Abu Syuja’ Adz-Dzuhli dan Ibnu Nashir menulis tentangnya bahwa ketika dia makan, matanya menangis. Dia berkata, ‘Daud AS jika ingin makan, dia menangis’.”
Ibnu Al Jauzi berkata, “Ibnu Sa’ad melaksanakan haji sebanyak sebelas kali. Aku banyak mendengar tentangnya. Aku melihat dia berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.”
Abu Sa’ad meninggal di Nahawand ketika kembali dari haji pada tahun 540 H. Jenazahnya dibawa ke Asfahan dan dimakamkan di sana.------------------
siyar alam an-nubala
pustakaazzam.com
source : cara-global.blogspot.com
repost by : tersedunia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar