Tak heran jamur tiram ini begitu diincar banyak orang. Karena itulah, petani jamur harus menguasai seluk-beluk merawat jamur tiram agar memperoleh hasil panen yang optimal, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Merawat jamur tiram sebenarnya mudah. Anda bahkan bisa memeliharanya di rumah karena tidak memerlukan ruangan khusus untuk mengembangbiakkannya. Peralatan dan bahan-bahannya pun sangat sederhana dan bisa diperoleh di toko biasa.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) memiliki tudung seperti payung berbentuk cangkang tiram. Di alam, ia tumbuh di pepohonan atau batang kayu pepohonan yang telah lapuk. Karena itulah, untuk merawat jamur tiram, para petani menggunakan jerami keras atau serbuk kayu sebagai media tanamnya, karena mengandung selulosa sebagaimana yang terkandung di pepohonan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat jamur tiram adalah nutrisi, strerilisasi, cahaya matahari, suhu, dan kelembaban.
Nutrisi
Sebagaimana layaknya makhluk hidup, jamur juga memerlukan nutrisi yang tepat agar mampu tumbuh dan berkembang biak dengan optimal. Selain serbuk gergaji yang kaya selulosa, untuk merawat jamur tiram juga dibutuhkan nutrisi tambahan seperti bekatul dan kapur.
Bekatul mengandung vitamin B, karbon dan karbohidrat untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tubuh buah jamur. Sedangkan kapur mengandung kalsium untuk menguatkan batang dan akar supaya tidak mudah rontok. Kapur juga berguna untuk mengatur tingkat keasaman (pH) media tanam agar jamur tumbuh optimal.
Sterilisasi
Kondisi media tanam yang tidak steril akan menumbuhkan jamur lain atau penyakit yang dapat merusak bibit jamur. Misellium atau bibit jamur tiram yang steril ditandai oleh lapisan warna putih pada polybag berisi media tanam serbuk kayu.
Jika tidak steril, biasanya akan tumbuh lapisan bewarna hitam atau oranye yang menandakan kontaminasi jamur lain yang akan menghambat pertumbuhan misellium.
Tips merawat jamur tiram agar tidak terkontaminasi jamur, penyakit atau hama adalah dengan cara merebus media tanam dan mengukus polybag berisi media tanam hingga suhu 121oC.
Ruangan serta peralatan pun harus disterilkan dengan antiseptik atau alkohol. Begitu pula sirkulasi udara, kebersihan pekerja dan lingkungan di luar ruangan harus diperhatikan.
Penggunaan fungisida, insektisida, atau bahan kimia berbahaya lainnya bukanlah cara yang tepat dalam merawat jamur tiram. Hal ini dikarenakan jamur memiliki sifat menyerap bahan apapun yang ada di media tanamnya.
Jika media tanamnya menggunakan bahan-bahan kimia, otomatis jamur pun akan terkontaminasi oleh bahan kimia tersebut sehingga tidak aman untuk dikonsumsi.
Cahaya Matahari
Paparan cahaya matahari perlu diatur ketika merawat jamur tiram. Pada fase pertumbuhan misellium, cahaya matahari tidak begitu diperlukan. Misellium lebih cepat tumbuh di ruangan yang kurang sinar matahari atau gelap.
Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buah diperlukan rangsangan cahaya. Tubuh buah tidak akan tumbuh optimal di ruangan gelap. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan tubuh buah jamur diperlukan intensitas cahaya sebanyak 60-70%.
Suhu dan Kelembaban
Merawat jamur tiram tidak lepas dari kondisi lingkungan yang diatur sedemikian rupa agar jamur tumbuh optimal. Pada tahap pertumbuhan misellium, suhu ruangan diatur hingga berkisar antara 22-280C dengan kelembaban antara 60-70%.
Ketika pertumbuhan misellium sudah optimal, seluruh polybag dipindahkan ke dalam kumbung, ruangan seperti gubuk agar mudah mengatur kelembaban. Tubuh buah akan tumbuh optimal pada suhu antara 16-220C dengan kelembaban antara 90-100%.
Untuk mencapai kelembaban itu, semprotkan air ke dinding kumbung untuk pengembunan. Jangan sampai terlalu basah karena akan merusak media tanam jamur.
Sumber : http://www.anneahira.com/merawat-jamur-tiram.htm
Gambar : http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSB2ZkbyrDzfqIOkkJ7uicpAWBhaTXzx4HkPvLHc31fT49Vm40gdA
www.jendelahewan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar