Kabupaten Temanggung khususnya Kedu dan sekitarnya sudah sejak lama terkenal dengan Ayam Kedu dan Cemani. Banyak peternak Cemani baik perorangan maupun kelompok membudidayakan ayam jenis ini. Selain itu ada yang memang menekuni bisnis ayam cemani ini sebagai pekerjaan pokok, tetapi lebih banyak lagi bisnis ayam cemani sebagai usaha sampingan. Tak heran jika banyak pedagang dari daerah lain mencari bibit maupun ayam cemani dewasa ke kawasan ini.
Peluang usaha budi daya ayam cemani sebenarnya cukup terbuka bagi siapa saja yang ingin menekuninya. Permintaan pasar ayam cemani cukup terbuka dan pola pemeliharaannya juga relatif mudah. Pemeliharaan ayam cemani sama dengan pemeliharaan ayam kampung biasa, bisa dibudidayakan dengan model bateray, kandang terbatas maupun dibiarkan bebas berkeliaran di luar.
Permintaan pasar akan ayam cemani dimulai dari telur, DOC, anakan ayam cemani di segala umur dan Ayam cemani dewasa dengan harga yang bervariasi. Telur ayam cemani di daerah Temanggung dihargai Rp 10.000 per butirnya, sedangkan DOC ayam cemani dibandrol harga Rp. 20.000. Anakan Ayam Cemani usia dua bulan sekitar 50 ribu rupiah per ekornya tergantung kualitasnya. Potensi pasar ini membuka peluang bagi peternak untuk memilih model peternakannya.
Tata Cara Pemeliharaan Dan Budidaya Ayam Cemani
Budidaya ayam cemani relatif mudah, hanya butuh ketelatenan saja. Ayam cemani kecil sangat rentan terhadap kematian terutama pada suhu yang rendah. Untuk mengantisipasinya pemeliharaan DOC sampai usia satu bulan ditempatkan pada kandang Box yang diberi lampu pijar. Lampu pijar akan membantu menjaga suhu ruangan tetap hangat. Pada pagi hari box anakan Ayam Cemani ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari dan diletakkan pada tempat yang relatif teduh jika matahari mulai terik.
Makanan ayam cemani pada usia muda adalah konsentrat starter dengan pemberian pakan setiap kali ayam lapar, semakin banyak anakan cemani mengkonsumsi makanan semakin cepat pertumbuhannya asal jangan sampai terlalu gemuk. Setelah Usia satu bulan pakan sudah mulai dicampur dengan makanan lain seperti bekatul, nasi aking dan campuran makanan yang ada di sekitar kita. Pemberian campuran ini untuk menghemat pakan konsentrat, karena menurut pengalaman peternak ayam cemani pertumbuhan ayam cemani dengan pakan konsentrat murni dan campuran tidak ada perbedaan yang significant, dari segi ekonomis kurang menguntungkan.
Dengan bertambahnya usia ayam cemani bertambah pula ukuran tubuh dan jumlah bulu-bulunya, ayam sudah harus mulai dipindah pada kandang yang lebih luas. Pemanasan dengan lampu pijar disesuaikan dengan kebutuhan, jika suhu tidak terlalu dingin bisa ditiadakan. Kandang yang terlalu sempit akan mengganggu pertumbuhan dan membuat kandang menjadi lembab. Kandang yang lembab akan berpotensi mendatangkan bibit penyakit. Penempatan kandang hendaknya terpisah dari pemukiman dan terkena sinar matahari yang cukup terutama pada pagi hari. Karena itu pada Pola budidaya ayam cemani diusahakan kandang menghadap ke arah timur.
Pada pemeliharaan ayam cemani dewasa pemberian pakan sudah diatur satu hari dua kali, dengan makanan berupa konsentrat petelur, jagung giling , bekatul dan campuran makanan lainnya. Kandang juga sudah bukan lagi berupa box tapi berupa kandang terbatas, kandang bateray, atau dibiarkan bebas berkeliaran. Pemberian konsentrat petelur ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah telur yang dihasilkan. Telur-telur yang dihasilkan ayam cemani bisa dieramkan dengan cara natural melalui indukan cemani, indukan ayam kampung atau indukan entok. Dengan cara yang lebih modern telur ayam cemani bisa dieramkan dengan menggunakan mesin tetas, dengan masa menetas 21 hari sama dengan ayam kampung biasa. Jika tertarik, Selamat mencoba. (Galeriukm).
Sumber : http://galeriukm.web.id/unit-usaha/peternakan/peluang-usaha-budi-daya-ayam-cemani
www.jendelahewan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar