Ikan Komet (Carassius auratus auratus, red.)
Ir. Sri Yuliati, M.Pi
Ikan komet merupakan salah satu strain dari ikan maskoki. Ikan komet dikembangkan di Amerika sekitar akhir abad ke-19. Nama komet diambil dari nama benda angkasa yaitu komet Helley. Ikan komet memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan ikan maskoki. Dengan harga yang murah, ikan komet banyak diminati oleh konsumen ikan hias.
Dulu peminat salah satu jenis ikan hias yang namanya dicomot dari nama benda angkasa, Komet Helley, ini sangat banyak, hingga mengalami blooming. Lalu, perlahan tapi pasti, pasarnya menghilang. Tapi, kini, entah kapan tepatnya, orang-orang mulai melirik lagi ikan yang dikembangbiakkan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19
DESKRIPSI IKAN KOMET
Ikan komet termasuk ikan karper (Cyprinus carpio) dan memiliki nama latin Carassius auratus auratus, red. Karena berbuntut panjang dengan warna cerah inilah yang membuat ikan komet menuai popularitas dalam waktu singkat. Sempat tenggelam tapi kini mulai digandrungi penghobi ikan hias lagi.Ikan komet memiliki ciri-ciri antara
lain:
1.Bentuk ikannya seperti maskoki tapi lebih panjang dan lebih agresif.
2.Warnanya juga seperti maskoki, tapi kebanyakan warna merah atau putih
3.Biasanya dipelihara di akuarium oleh orang hanya untuk pajangan
4.Banyak dijual oleh penjual ikan hias
1.Bentuk ikannya seperti maskoki tapi lebih panjang dan lebih agresif.
2.Warnanya juga seperti maskoki, tapi kebanyakan warna merah atau putih
3.Biasanya dipelihara di akuarium oleh orang hanya untuk pajangan
4.Banyak dijual oleh penjual ikan hias
Ikan komet juga memiliki identifikasi antara lain:
Class : Actinopterygii
Class : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Spesies : Carassius auratus auratus
Ikan komet termasuk ikan karper (Cyprinus carpio) dan memiliki nama latin Carassius auratus auratus, red. Karena berbuntut panjang dengan warna cerah inilah yang membuat ikan komet menuai popularitas dalam waktu singkat. Sempat tenggelam tapi kini mulai digandrungi penghobi ikan hias lagi.
Dulu peminat salah satu jenis ikan hias yang namanya dicomot dari nama benda angkasa, Komet Helley, ini sangat banyak, hingga mengalami blooming. Lalu, perlahan tapi pasti, pasarnya menghilang. Tapi, kini, entah kapan tepatnya, orang-orang mulai melirik lagi ikan yang dikembangbiakkan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 ini.
Sebagai ikan hias tentu saja ikan komet memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan ikan yang dikonsumsi. Misalnya, dilihat dari ekornya, ikan komet memiliki ekor yang lebih panjang dan indah daripada ikan pada umumnya. Ikan komet juga memiliki warna yang bagus yaitu perpaduan antara merah keoranyean dengan putih. Selain itu, ikan komet memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik dibandingkan ikan maskoki (ikan komet merupakanstrain atau keturunan ikan maskoki, red.). Perbedaan utama dengan ikan maskoki terletak di ukurannya yg lebih besar dari ikan mas dan adanya tonjolan daging (sungut) kecil di atas lubang hidungnya. Lebih dari itu semua, harga ikan komet relatif murah dibandingkan ikan maskoki sehingga diminati konsumen ikan hias.
Ikan komet merupakan ikan hias yang berukuran tak lebih dari sebuah jari orang dewasa. Ukuran paling besar adalah sebesar empat jari orang dewasa. Dalam pemasarannya, yang berukuran dua jari yang lebih diminati para penjual ikan hias. Karena kemungkinan besar hal ini berkaitan dengan ukuran akuarium penghobi. Karena itu pulalah, ikan komet berukuran dua jari bernilai jual lebih tinggi daripada yang berukuran sejari, walau para penjual ikan hias juga menerima ikan komet seukuran jari orang dewasa. Sekadar informasi, ikan komet sebesar dua jari dijual dengan harga Rp2.500,-/ekor, sedangkan yang seukuran jari hanya Rp1.000,-/ekor. Harga-harga ini merupakan harga dari petani ikan komet.
Untuk yang sebesar tiga jari orang dewasa biasanya dijadikan indukan. Para petani ikan komet biasanya tidak mau menjual indukan karena fungsinya untuk reproduksi, sehingga mereka enggan untuk menjual indukan mereka meski nilai jualnya lebih tinggi lagi yaitu Rp5.000,-/ekor.
Berkaitan dengan itu, jika ingin membudidayakan ikan komet setidaknya memiliki indukan sebanyak 300 ekor. Dengan kemampuan induk betina bertelur tiga bulan sekali selama dua tahun dan masa panen 20 hari sekali, seorang petani ikan komet tidak akan pernah kehabisan pasokan. Sebab setiap tiga bulan sekali, petani tersebut dapat panen ikan komet di empang yang berbeda-beda. Berikut adalah daftar analisa usaha budidaya ikan komet. Analisa Usaha Budidaya Ikan Komet (tahap pembenihan)
Investasi
Indukan (200 ekor ikan komet jantan dan 100 ekor ikan komet betina)
= 300 ekor ikan komet @ Rp5.000,- Rp. 1.500.000,-
BiayaProduksi
- 10 kakaban (tempat ikan bertelur)
Investasi
Indukan (200 ekor ikan komet jantan dan 100 ekor ikan komet betina)
= 300 ekor ikan komet @ Rp5.000,- Rp. 1.500.000,-
BiayaProduksi
- 10 kakaban (tempat ikan bertelur)
@ Rp5.000,- Rp. 50.000,-.
- 1 tenaga kerja Rp. 350.000,-
- Pakan Rp. 50.000,-+
Total Rp.1.950.000,-
- 1 tenaga kerja Rp. 350.000,-
- Pakan Rp. 50.000,-+
Total Rp.1.950.000,-
Hasil Penjualan (tingkat petani)
10 kakaban = 10 liter benih @ Rp200.000,- Rp. 2.000.000,- -
10 kakaban = 10 liter benih @ Rp200.000,- Rp. 2.000.000,- -
Laba Kotor Rp. 50.000,-
Catatan:
- Laba kotor yang dihasilkan pada panen pertama memang hanya Rp50 ribu. Akan tetapi, indukannya dapat dipakai lagi, sehingga tidak perlu membeli lagi atau menghemat Rp1,5 juta, tiap kali panen.
- Mereka mampu bertelur tiga bulan sekali, selama dua tahun. Jadi, silahkan Anda menghitung berapa rupiah yang dapat dihemat dan berapa laba kotor yang dapat dikumpulkan dari setiap kali panen, hanya dari pembenihan.
- Upah yang diberikan kepada tenaga kerja tersebut merupakan upah maksimal, yang diberikan untuk mengurusi pembiakan ikan komet dari mengawinkan hingga memanen. Besar kecilnya upah yang diterima sang tenaga kerja, sangat tergantung pada banyak sedikitnya hasil panen.
- Risiko kematian 20%.
- Jangan menetaskan telur ikan ketika cuaca sedang dingin atau banyak hujan, karena pertumbuhan ikan akan terhambat.
- Ciganjur dan Depok merupakan kota-kota yang paling representatif untuk budidaya ikan, mengingat kondisi alamnya mirip Cianjur.
- 1 kakaban setara dengan1 liter benih ikan kome, sedangkan harga per liter benih ikan komet bervariasi antara Rp150 ribu sampai Rp200 ribu, tergantung kondisi pasar.
- Mereka mampu bertelur tiga bulan sekali, selama dua tahun. Jadi, silahkan Anda menghitung berapa rupiah yang dapat dihemat dan berapa laba kotor yang dapat dikumpulkan dari setiap kali panen, hanya dari pembenihan.
- Upah yang diberikan kepada tenaga kerja tersebut merupakan upah maksimal, yang diberikan untuk mengurusi pembiakan ikan komet dari mengawinkan hingga memanen. Besar kecilnya upah yang diterima sang tenaga kerja, sangat tergantung pada banyak sedikitnya hasil panen.
- Risiko kematian 20%.
- Jangan menetaskan telur ikan ketika cuaca sedang dingin atau banyak hujan, karena pertumbuhan ikan akan terhambat.
- Ciganjur dan Depok merupakan kota-kota yang paling representatif untuk budidaya ikan, mengingat kondisi alamnya mirip Cianjur.
- 1 kakaban setara dengan1 liter benih ikan kome, sedangkan harga per liter benih ikan komet bervariasi antara Rp150 ribu sampai Rp200 ribu, tergantung kondisi pasar.
PENUTUP
Ikan komet merupakan ikan yang sangat mudah diperoleh dan mudah untuk dibudidayakan. Selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, jika dibudidayakan di Indonesia sangat cocok karena pengaruh iklimnya yang tropis. Dengan mempelajari tingkah laku ikan ini kita bisa menyesuaikan habitat aslinya sehingga ikan bisa merasa nyaman dan akhirnya bisa dipanen dan dijual dengan harga yang tinggi. Demikian sekilas informasi tentang ikan komet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar